Kembali Kepada Salaf

13.01 Edit This 0 Comments »
href="file:///C:%5CDOCUME%7E1%5Czero.net%5CLOCALS%7E1%5CTemp%5Cmsohtml1%5C03%5Cclip_filelist.xml">

Kekaburan, penyelewengan dan kehinaan telah menjadi warna kehidupan mayoritas ummat Islam di seluruh dunia akhir-akhir ini. Mereka hidup dalam keadaantidak mempunyai kepastian tujuan hidupnya. Gaya hidup yang dijalani jauh dari tuntunan agamanya. Sehingga mereka mendapatkan kehinaan di hadapan musuh-musuh Allah dan tidak berwibawa sedikitpun dalam berhubungan dengan orang-orang kafir dan munafiqin.

Demikianlah kenyataan hidup masyarakat kita dan disanalah kita lahir serta dibesarkan. Tetapi dalam kemuraman hidup ini, masih tetap ada dinamika ummat dalam mencari jalan keluar dari kesulitan yang sedang melilitnya. Fitrah masyarakat manusia memang selalu mencari jalan keluar dari kesulitannya. Itulah sebabnya timbul berbagai upaya mencari jalan keluar yang ditempuh.

Ada yang mencari jalan keluar melalui perjuangan politik parlementer. Seolah-olah segala problem Ummat Islam dapat dipecahkan melalui pencapaian mayoritas mutlak kursi di parlemen. Sehingga panggung politik menempati skala prioritas utama dan pertama dalam perjuangan. Ada pula yang beranggapan behwa problem ummat Islam hanya dapat dipecahkan dengan menggalang persatuan ummat. Sehingga digerakkanlah usaha-usaha untuk mempersatukan ummat dan dihindarkan sejauh mungkin sebab-sebab yang menghalangi persatuan tersebut. Juga ada yang beranggapan bahwa satu-satunya jalan untuk memecahkan problem ummat Islam ialah dengan meningkatkan ekonomi ummat Islam guna mencapai kesejahteraan hidup masyarakat Muslimin. Kemudian ada yang beranggapan bahwa ummat Islam akan maju bila mengejar ketinggalan iptek (ilmu pengetahuan dan teknologi) yang telah dicapai oleh Barat. Sehingga usaha memecahkan problem ummat Islam itu ialah dengan mentransfer iptek (alih teknologi) Barat ke masyarakat Muslimin. Yang lainnya lagi berpandangan bahwa satu-satunya jalan untuk memecahkan problem Ummat Islam adalah dengan pembentukan kepemimpinan yang kokoh dengan mendirikan Jama’ah (kelompok di kalangan kaum Muslimin. Dan untuk mengikat kesetiaan anggotanya serta kekuatannya, dibikinlah bentuk bai’at (sumpah setia) kepada pemimpin jama’ah di yakini dalam cara seperti ini, bahwa semakin besar jumlah naggota yang mau berbai’at, maka semakin dekat pula terpecahnya problem ummat ini. Sehingga semangat mencari anggota jama’ah yang baru, sangat gencar bagaikan kampanye pemilu. Yang lainnya lagi beranggapan bahwa satu-satunya jalankeluar bagi ummat ini dari kesulitan-kesulitanya ialah menggerakkan ummat untuk mau berjihat mengangkat senjata untuk melawan musuh kaum Muslimin. Sehingga jihad adalah bahasan utama dalam mempelajari Islam dan dalam seala gerakan dakwah islamiyah. Dan rasanya terlalu banyak halaman yang dibuthkan bila disebutkan segenap jalan pikiran yang berkembang di kalangan Ummat Islam dalam pembahasan mencari jalan keluar dari problem ummat Islam secara keseluruhan.

Mengapa bingung?

Banyak para pemuda dan pemudi Muslimin akhir-akhir ini bangkit kesadarannya untuk menjalankan agamanya dalam kehidupan sehari-hari. Buku-buku terjemahan dari bahasa Arab dilahap para pembacanya seakan-akan tak ada kepuasan sehingga semakin banyak buku terjemahan yang diterbitkan, semakin banyak pula sambutan para pembacanya. Mayoritas buku-buku tersebut memberikan pengaruh besar bagi segenap pembacannya untuk mencintai Islam sebagai agama yang benar. Agama yang membangkitkan harga diri ummat manusia dan memberikan jalan keluar terbabik dari segala problem hidup dan mati. Tetapi kenyataan baru telah timbul dengan sekamin gencarnya semangat kebangkitan kembali hidup bergama. Banyak anak muda kebingungan menanggapi berbagai kejadian di masyarakat. Mungkin kalau boleh menerka, kebingungan itu ialag berkisar di antara pertanyaan-pertanyaan berikut ini:

1. Mengapa kaum Muslimin selalu dihinakan dan ditipu oleh musuh-musuihnya?

2. Apakah jalan keluar yang ditentukan oleh Islam dari kesulitan-kesulitan ini?

3. Akankah Islam menang kembali?

4. Bagaimanakah cara mempersatukan Ummat Islam?

5. Manakah Islam yang benar di antara berbagai pemahaman aliran-aliran yang semuanya menamakan dirinya Islam yang benar?

Pertanyaan-pertanyaan ini kadang-kadang terjawab sementara dan kemudian muncul lagi di waktu lain. Kejadian-kejadian yang menimpa berbagai pergerakan Islam di dunia dan tanah air ini menambah kebingungan kaum Muslimin khususnya kaum pemuda pemudinya. Kejadian di Iran dengan segala gejolak refolusinya syi’arnya, kejadian di Afganistan dengan Jihad Islaminya diwarnai dengan berita perpecahan di sela-sela berita kemenangan demi kemenangan yang telah dicapai. Kejadian perang teluk yang diwarnai oleh berita-berita persa barat yang menampilkan Saddam Husein sebagai tokoh Ilam yang lantang menyerukan Jihad Islam memperoleh “Kemenangan sementara” dalam pemilu bebas dan berakhir dengan kudeta militer yang membatalkan “kemenangan” tersebut untuk kemudian berubah menjadi “kekalahan sementara” atas ummat Islam di sana dan diwarnai oleh penangkapan para tokoh kaum Muslimin serta pengawasan super ketat terhadap masjid-masjid Allah tempat berkumpulnya kaum Muslimin untuk beribadah kepadaNya. Pembantaian satu juta Muslimin di Assan India dan direbutnya Masjid-masjid Allah oleh orang-orang Hindu untuk menjadi kuil-kuil Hindu di beberapa tempat lainnya di India. Pembantaian kaum Muslimin Kurdistan di Iran bersamaan dengan tokoh-tokoh lainnya. Juga kaum Muslimin Kurdistan yang ada di Iraq, Siria, Turki dan Asia Tengah yang dicabik-cabik oleh antek-antek Yahudi dari kalangan kaum Nasionalis Kurdistan, Syi’ah Kurdistan dan berbagai macam gerakan pengkafiran kaum Muslimin di sana. Gerakan Muslimin Palestina yang dipimpin Hamas setelah lunturnya kepercayaan mereka terhadap PLO. Nasib kaum muslimin Burma menghadapi pembantaian pemerintah Budha. Kaum Muslimin Philipina Selatan yang masih Istiqamah denganjihadnya di bawah kepemimpinan Uztadz Salamat Hasyim dan dirongrong oleh tokoh sosialis Mindanau Nur Misuari. Dan sekian banyak lagi kejadian yang menujukkan gejolak Ummat Islam secara International terhadap Ummat Islam di seluruh dunia.

Sementara itu di tanah air, Ummat Islam berdiri kebingungan di antara beragam gerakan da;wah dari perbagai pemahaman yang simpang siur tentang Islam. Semuanya menyatakan sebagai gerakan Islam yang benar. Muhammadiyah sebagai gerakan tadjid (pembaharuan) yang diilhami oleh pemikiran Muh. Abduh dan aliran pemikirannya. Kemudian diikuti oleh al Irsyad dan selanjutnya Persis (persatuan Islam) dengan satu aliran pemikiran. Disusul kemudian oleh berdirinya NU Sebagai gerakan Islam yang menggalang berbagai aliran Thariqat Sufiyah untuk bernaung di bawah satu organisasi guna memelihara dan mempertahankan aliran-aliran pemahaman thariqat dari serangan gerakan tajdid. Setelah itu timbul pula aliran-aliran baru seperti Ahmadiyah yang menyatakan bahwa Mirza Ghulam Ahmad adalah nabi dan Muhammad SAW bukanlah Nabi terakhir. Ahmadiyah ini kemudian pecah menjadi dua, yaitu Ahmadiyah Qodian yang tetap pada keyakinan kepada kenabian Mirza Ghulan Ahmad, dan Ahmadiyah Lahore yang menyakini bahwa Mirza adalah Mujaddid (pembaru) abad ini dan bukan Nabi. Timbul pula aliran Islam Jama’ah yang didirikan oleh Nur Hasan Al Ubaidah. Aliran ini kemudian berubah menjadi Lemkari dan sekarang berubah lagi dengan LDII (Lembaga Dakwah Islamiyah Indonesia). Aliran ini banyak diilhami oleh pemaham Khawarij dalam hal imamah dan bai’ah khususnya. Aliran ini menyatakan wajib atas kaum Muslimin untuk berba’at kepada Imam jama’ah ini dan barangsiapa yang tidak mau berbai’at berarti kafir dan harus dianggap bukan sebagai Muslim. Untuk menjaga kepercayaan pengikutnya kepada pimpinan jama’ah, maka ditekankan pula bahwa setiap anggota jam’ah ini harus menerima aharan Islam dengan cara manqul. Ya;ni Ilmu-ilmu keIslaman itu hanya boleh diterima dari guru anggota jama’ah tersebut dan ilmu yang di dapat dari selain anggota jama’ah itu berarto harus ditolak dan batil. Demikian faham Khawarij sangat berkembang di aliran Jam’ah ini. Timbul pula semacam aliran ini apa yang dinamakan Jamus (Jama’ah Muslimin) yang didrikan oleh Wali Al Fatah. Jama’ah ini berpusat di Cilengsi-Bogor danmenyatakan bahwa Khalifahtullah di muka bumi ini yang benar ialah pimpinan Jama’ah mereka. Jadi wajib atas segenap kaum muslimin untuk berbai;at terhadap imam jama’ah mereka. Setelah itu timbul aliran Isa Bugis sebagai aliran Mu’tazilah ekstrim yang menafikan adanya sifat-sifat Allah itu adalah Makhluq. Kemudian aliran ini mengingkari kebenaran hadist dan bahkan mengingkari wajibnya shalat lima waktu. Gerakan Isa Bugis ini diikuti pula oleh gerakan-gerakan ingkarus Sunnah (Pengingkaran terhadap hadist Nabi saw). Lainnya seperti Muhammad Wakid, Teguh Esa, dan lain-lain. Dalam beberapa belas tahun ini semakin gencar hidup suburnya aliran-aliran sesat yang mengatas namakan dirinya sebagai aliran Islam yang paling benar. Seperti Syi;ah Rafidhah Itsna asyariyah yang diimpor dari Iran oleh beberapa tokoh seperti Husein Abu Bakar Al Habsyi, Jalaluddin Rahmat, Muhammad Baqir al Habsyi dan lain-lainnya. Syi’ah ini mempunyai pergerakan yang besar di hampir seluruh tanah air dan Negara-negara lain di Asia Tenggara ini. Aliran ini mempunyai beberapa lembaga pendidikan system pesantren di beberapa kota dan juga mempunyai puluhan lembara penerbitan buku syi’ah. Aliran ini disamping mengambil mayoritas pemahaman Mu;tazilah khususnya dalam hal sifat-sifat Allah dan penolakan terhadap bahwa Al-Qur’an adalah Makhluk Allah, juga aliran ini terkenal dengan keberaniannya untuk mendiskreditkan para shahabat Rasullah SAW.

Timbul pula aliran yang menamakan dirinya Lembaga Kerasulan yang disingkat LK. Aliran ini membagi syari’ah Islamiyah dalam periode-periode sejarah. Maka karena kita sekarang ini ada di periode Makkiyah, shalat itu tidak wajib, demikian pula puasa Ramadhan dan zakat. Kaum Muslimin tidak sah keislamannya sebelum kedua kalimah syahadah di hadapan pimpunan aliran ini.

Demikianlah aliran demi aliran, kelompok demi kelompok, organisasi demi organisasi bermunculan di Indonesia dulu dan sekarang serta mungkin pula yang akan datang. Semuanya menggelarinya dirinya sebagai gerakan islam sejati, atau berdasarkan al Qur’an dan As sunnah, atau meneladani perjuangan Nabi SAW. Dan gelar-gelar kehormatan lainnya. Ummat Islam yang awam agama baik para sarjananya atau para mahasiswa dan pelajarannya atau rakyat jelatannya bingung diantara berbagai organisasi dan kelompok serta aliran. Mana yang benar, aman yang bisa dipercaya dan mana pula yang selamat dari kesesatan? Kebingungan ini semakin runyam ketika dihadapkan kepada kenyataan bahwa di Indonesia ini khususnya boleh dibilang tidak terdapat Ulama dalam arti sesungguhnya. Yaitu ulama yang ilmunya itu terdapat di hatinya dan diamalannya. Dan bukanhanya di kitabnya semata. Sementara yang ada di Indonesia adalah para pembaca kitab-kitab ilmu, sementara hati dan amalannya jaug dari ilmu yang ia baca. Begitulah kenyataan yang tidak pantas untuk kita abaikan.

Sesungguhnya kebingungan ini bersumber dari ketidak tahuan Ummat hal-hal berikut ini secara pasti :

1. Bahwa kebenaran itu tidak bisa dikenal oleh manusia hanya dari akalnya. Akal hanya mengenal bahwa kebenaran itu ada dan harus dicari. Tetapi akal tidak dapat memastikan mana yang benar dan mana yang salah, niscaya agama itu tidak dibutuhkan.

“Sesungguhnya manusia itu amat zhalim dan amat bodoh” (QS. Al Ahzab : 72).

2. Karena kelemahan akal manusia itulah Allah swt. Mengutus para RasulNya dengan kitab-kitabNya untuk memebimbing manusia menggunakan akal pada tempatnya sehingga akal itu dapat membawa manusia kepada keimanan yang benar kadapa Allah SWT. Dan taat kepada Rasul-Nya.

3. Ilmu yang memastikan mana kebenaran itu dan mana kebatilan itu, hanyalah Allah saja yang punya. Ilmu ini telah diajarkan oleh Allah kepada Ummat manusia melalaui para Rasul-Nya. Dengan demikian Muhammad saw. Adalah orang yang paling tahu ilmu ini di ummat ini, karena dia mendapatkan ilmu ini dari Allah swt. semata dengan turunya kepada Beliau saw. dalam bentuk Al-Qur’an sebagai Kalamullah (Firman Allah) dan bukan MakhluqNya. Oleh sebab itu Beliau saw.adalah orangyang paling berhak menerangkan maksud dan arti Kalamullah tersebut di kalangan Ummat ini.

Allahlah yang mengetahui dan kalian tidak menhetahui. (QS. Al Baqarah : 216). Dan apa yang diberikan oleh Rasul itu ambilah dan apa yang Rasul larangitu maka tinggalkanlah, dan bertaqwalah kalian kepada Allah, sesungguhnya Allah itu sangat keras siksaNya (Qs. Al Hasyr : 7).

4. Muhammad bin Abdullah saw.adalah Nabi terakhir dan agama yang dibawanya adalah agama terakhir. Oleh sebab itu agama itu untuk seluruh manusia di semua tempat di bumi ini dan untuk segala zaman serta generasi. Dengan demikian agama ini cocok untuk segala manusia, sembarang tempat disegala zaman serta generasi. Dan kami tidka mengutus kamu, melainkan kepad aUmmat manusia seluruhnya sebagai pembawa berita gembira dan sebagai pemberi peringatan, tetapi kebanyakan manusia tidak mengetahui. (QS. As Saba’ : 28).

Maka tidak ada satupun ajaran Rasullah saw. Yang tidak cocok dengan tempat, bangsa dan masa tertentu.

Hai orang-orang yang beriman, masuklah kamu ke dalam Islam keseluruhannya, dan janganlah kamu turut langkah-langkah setan. Sesungguhnya setan itu musuh yang nyata bagimu. (QS. Al Baqarah : 208).

5. Karena agama ini untuk seluruh manusia dan untuk segala tempat serta masa, maka agama ini terpelihara dari kajahatan siapapun dna terpelihara di seluruh tempat dan waktu. Oleh sebab itu agama ini akan selalu menang terhadap segala agama atau aliran yang dianut manusia.

Sesungguhnya Kamilah yang menurunkan Al Qur’an dan sesungguhnya kami benar-benar memeliharannya. (QS. Al Hijr : 9).

Sesungguhnya ia itu adalah kitab yang mulia, yang tidak datang kepadanya kebatilan baik dari depan dan tidak pula dari belakang yang diturunkan dari Tuhan Yang Maha Bijaksana Lagi Maha Terpuji.

(QS. Fushilat : 41 : 42).

6. As Sunnah atau al Hadits yang berisi perkataan, perbuatan dan persetujuan (taqrir) Rasullah saw. Adalah menjaga kemurnian Al-Qur’an. Sehingga setiap usaha untuk merusakkan kemurnian Al Qur’an yang dimulai dengan menyelewengkan man’na-ma’na Al Qur’an, selalu dapat ditangkis, dibantah dan diterangkan kebatilannya.oleh sebab itu as Sunnah juga terjaga sampai Yaumul Qiyamah sebagai mana terjaganya Al Qur’an.

Sebagaimana kami utus di kalangan kalian seorang Rasul darikalian yang ia membacakan bagi kalian ayat-ayat Kami dan menscuikan kalian dan mengajarkan bagi kalian Al Kitab dan Al Hikmah (As Sunnah) dan mengajari kalian apa yang kalian tidak tahu. (QS. Al Baqarah : 151).

Fungsi Rasullah saw. Yang disebutkan di ayat ini berlaku bagi seluruh manusia di semua tempat dan zaman, maka pengajaran Rasullah saw. Akan sampai kepada segenap manusia di semua tempat dan zaman.

7. Rasullah saw.telah menyampaikan senegap ilmunya para shahabatnya sebagai muridnya dari kalangan Muhajirin dan Anshar serta kalangan yang mengikuti mereka setelah fathu Makkah. Para shahabat adalah orang-orang yang jujur dan jauh dari sikap pengkhianatan, mereka adalahorang-orang yang terpecaya dalam menyampaikan ilmu rasullah saw.kepada generasi berikutnya dan mereka adalah orang-orang yang diridhai Allah swt.

Dan orang-orang yang terdahulu masuk Islam dari kalangan Muhajirin dan Anshar dan orang-orang yang mengikuti mereka dengan baik, Allah telah ridha kepada mereka dan mereka telah ridha kepada Allah dan Dia menyediakan bagi mereka surga-surga yang dibawahnya sungai-sungai. Mereka kekal padanya selama-lamanya. Dan demikian itu kesuksesan yang besar. (Qs. At Taubah : 100).

Untuk orang-orang faqir dari kalangan Muahjirin yang mereka ini diusir dari negeri-negeri mereka dan dirampas harta-harta mereka karena mengharapkan keuntamaan dari Allah dan keridhaanNya dan mereka ini menolong Allah dan RasulNya. Mereka ini orang-orang yang benar imannya. Dan orang-orang yang telah menempati negeri itu (ya’ni Madinah) dan telah beriman sebelum kedatangan mereka (ya’ni sebelum kedatangan Muhajirin), mereka ini (ya’ni Anshar) menyintai kaum Mu’minin yang berhijarah ke negeri mereka, dan mereka tidak mendapati di hati mereka kebetulan dari apa yang mereka berikan (ya’ni tanpa pamrih dalam pemberiannya kepada orang muhajirin) dan mereka lebih mengutamakan kaum Muhajirin atas dir mereka walaupun menyulitkan diri mereka, dan barangsiapa yang dibebaskan dari kejelekan/kebakhilan diri mereka, maka mereka inilah orang-orang yang berbahagia. (QS. Al Hasyr : 8-9).

Dan masih banyak lagi ayat-ayat Al Qura’an yang memastikan kejujuran dan keimanan para shahabat Rasullah saw. Mereka ini telah diridhai oleh Allah swt.mereka inilah menerima ilmu dari rasulullah saw. Yang kemudian disampaikan keapda generasi sesudah mereka dengan lengkap dan benar. Sehingga melahirkan generasi yang tangguh dengan keimanannya dan luas ilmunya serta terpercaya dalam menyampaikannya kepada generasi berikutnya, mereka inilah yang digambarkan oleh Allah swt. Di dalam firmaNya :

Dan orang-orang yang datang setelah mereka (yaitu generasi yang datang setelah Muhajirin dan Anshar), mereka ini berkata : Wahai Tuhan Kami, ampunilah kami dan saudara-saudara kami yang telah mendahului kami (ya’ni meninggal dunia dengan Iman dan janganlah engkau jadikan di hati-hati kami kedengkian kepada orang-orang yang beriman, wahai Tuhan kami sesungguhnya Engkau Maha Pengasih dan Penyayang. (QS. Al Hasyr : 10).

Demikianlah Islam telah diajarkan oleh Allah kepada RasulNya dengan sangat menyakinkan, kemudian disampaikan oleh Rasullah saw. Kepada orang-orang terpecaya di sisi Allah dan RasulNya, kemudian disampaikan kepada generasi sesudahnya dengan lengkap dan generasi yang diridhai Allah swt.mereka inilah yang dikatakan oleh Allah swt:

Kalian adalah ummat yang terbaik yang dilahirkan untuk manusia, menyuruh kepada yang ma’ruf (baik) dan mencegah dari yang mungkar dan beriman keapda Allah. (QS. Ali Imran 110).

Demikian pula yang dikatakan oleh Rasullah saw : (artinya: 1).

Sebaik-baik generasi ialah generasiku (ya’ni generasi yang sezaman dengan Rasullah SAW. Yang dalam hal ini ialah shabat ra), kemudian generasi sesudah mereka (ya’ni negerasi yang belajar islam dari shahabat dalam hal ini adalah generasi Tabi’in), kemudian generasi yang sesydah mereka (generasi yang belajar Islam dari Tabi’in) kemudian setelah itu datang pula kaum-kaum yang persaksiannya mendahului sumpahnya (ya’ni sudah banyak orang-orang yang tidak bisa dipercaya sehingga memberi persaksian dan sumpah tanpa di minta dan persaksian serta sumpah tanpa diminta dan persaksian serta sumpahnya itu palsu). (HR. Bukhori).

Dengan demikian generasi pertama ummat Islam ini adalah generasi-generasi kepercayaan dalam penyampaian agama Allah SWT. Kepada merekalah merujuk segala permahaman agama ini yang benar dan dari merekalah ilmu Rasullah SAW. Diambil dan mereka inilah yang menumbuhkan sunnah-sunnah Rasullah SAW. Dari mereka ini timbul tokoh-tokoh penulis hadist, seperti Abdullah bin Amr’bin Ashra. Dengan kitab Shadiqahnya, Imam Malik dengan Muwattha’nya, Imam Syafi’I dengan Musnadnya, Imam Bukhari dengan Shahinya, Imam Ahmad bin Hambal dengan Musnadnya, Imam Bukhari dengan Shahinya, Imam Muslim dengan Shahihnya, Imam Turmudzi dengan Jami’nya, Imam Abu Dawud as Sijistani dengan sunannya, Imam Nasai dengan Sunnahnya, Imam at Thabari dengan Mu’jamnya dan masih banyak lagi para tokoh pencatat hadist.

8. Pemahaman terhadap Al Qur’an dan Al Hadist itu harus pula dikembalikan kepada tiga generasi pertama itu karena merekalah yang paling faham Al Qur’an dan A; Hadist setelah Rasullah SAW, Penjelasan para Ulama yang berpegang teguh denga pemahaman tiga generasi pertama itu telah pula dibubukan oleh para Ulama di Zaman itu. Dalam pekerjaan ini tampil Imam Hanafi dengan kitabnya dalam bidang aqidah “Al Fuqhul Akbar” terbit th. 140 an hijriyah, Abu Ubaid al Qasin bin Sallam al Baghdadi dengan kitabnya “Ar Raddu Alal Jahmiyah” terbit tahun dua ratusan hijriah, Imam Bukhari sendiri menulis kitab “Af’alul Ibad War Raddu ‘Alal Jahmiyah”. Terbit tahun dua ratusan hijriah dan ratusan ribu lagi bahkan jutaan kitab yang ditulis di zaman itu dan sampai kepad akita kaerna penjagaan Allah swt. Dengan terus-menerus dilahirkannya para ulama yang merujuk pemahamannya kepada tiga generasi pertama yang utama itu. Setiap generasi Ummat Islam, walaupun mereka itu terus menerus dikacaukan oleh para Ahlul Bid’ah, juga tampil para ulama yang meneliti kembali kitab-kitab para ulama tiga generasi pertama pada khususnya dan kitab-kitab para Imam Mujahidin yang mengikuti pemahaman para Ulama pendahuluannya. Penelitian-penelitian tersebut membuahkan penyaringan riwayat-riwayat lemah yang diragukan keakuratannya dan riwayat-riwayat yang diselundupkan dan dipalsukan oleh musuh-musuh Islam untuk tujuan-tujuan jahat mereka terhadap ummat Islam. Maka para ulama tersebut bangkit dan meneliti sehingga tidak ada satu katapun yang disisipkan oleh pada musuh Allah itu, melainkan selalu diketahui dan dibantah oleh para Ulama tersebut. Penelitian para Ulama dari satu generasi ke generasi berikutnya tidak mengalami kesulitan, karena tidak ada satu katapun yang keluar dari mulut para Ulama tiga generasi pertama itu dan para Imam mutjahidin setelah tiga generasi itu, melainkan selalu ada sanad dan riwayat hidup para perawi (pembawa kabar) omongan Ulama tersebut yang dilengkapi dengan komentar para peneliti kalangan ulama yang zaman dengan para perawi itu terhadap kejujurannya dalam menyampaikan riwayat-riwayat tersebut serta para Ulama peneliti timbul baik yang tua maupun yang muda. Bila disebutkan sebagiannya dari para ulama peneliti tersebut adalah antara lain :

Syekh M. Nasiruddin al Albani di Yordania, Syekh Abdul Aziz bin Baz di Saudi Arabia, Syekh Abdul Qadir al Arnaouth, dan Syekh Syueb al Amaouth di Suria, Syekh Muqbil bin Hadl al Wadil di yaman, Syekh Muhammad Nasib ar Rifa’I di Kuwait dan lain-lainnya. Dengan cara demikianlah Allah swt. Memlihara agama ini sedemikian hal ini diberitakan oleh Rasullah SAW : (Artinya : 2).

Sesungguhnya Allah akan mengutus untuk Ummat ini pada setiap seratus tahun, orang-ornag yang memperbaharui (ya’ni memurnikan) agamnya. (HR. Abdu Dawud, Baihaqi dll. Dari Abi Hurairah). (Artinya : 3).

Tidak akan hilang (ya’ni terus-menerus ada) sekelompok dari Ummatku yang akan menampakkan kebenaran (atau memenagkannya), tidak akan merugikan mereka orang-orang yang menghinakannya sampai datang keputusan Allah dan mereka dalam keadaan demikian. (HR. Muslim Abu Dawud, Tirmidzi, Ibnu Majah dll).

Dan Allah swt, juga memelihara agama ini dengan al Ijma’ (kesepakatan) tiga generasi pertama Ummat ini mereka inilah dinamakan Salafus Shalih. Allah Swt. Telah menjadikan salaf sebagai ukuran kebenaran setelah al-Qur’an dan al Hadits. Firman-firmanNyaberikut ini menyatakan demikian:

Maka bila mereka (orang-orang Yahudi) mau beriman seperti iman kalian (ya’ni para shahabat Nabi saw.) maka sesunggu-sungguh mereka akan mendapatkan petunjuk dan bila mereka berpaling, maka sungguh mereka dalam keadaan terpecah.(QS. Al Baqarah: 137).

Dan barang siapa menentang Rasul setelah terang baginya petunjuk dan mengikuti selain jalannya kaum Mu’minin, kami akan jadikan dia mencintai kesesatan dan Kami akan memasukkan dia ke Jahannam dan ia adalah sejelek-jelek tempat kembali. (QS. An Nisa:115).

Kaum Mu’minin yang dimasukkan tentunya kaum Mu’minin yang hidup ketika turunnya ayat ini, yang tidak lain kecuali sahabat Nabi saw. Jalannya kaum Mu’minin yang dimaksud di sini ialah Ijma’(kesepakatan) mereka dalam hal pemahaman agama. Kesepakatan mereka ini ma’shum (tidak akan keliu) karena Rosulullah saw. bersabda: (Artinya : 4)

Tidaklah Allah menyatukan ummat ini atas kesesatan selama-lamanya, dan tangan allah di atas jama’ah, maka barang siapa yang menyendiri (keluar dari jama’ahnya Muslimin, ya’ni keluar dan menyeleweng dari Ijma’) dia akan dilemparkan ke neraka. (HR. Tarmidzi dan Baihaqi dari Ibnu umar ra).

9. Ummat ini dilarang berpecah belah dan diperintahkan untuk bersatu. Persatuan dan rahmat Allah dan perpecahan itu adalah kutukan Allah akibat pelanggaran kita atau ummat kita.

Dialah yang membantu kamu dengan pertolonganNya dan dengan kami Mu’minin dan dia telah menyetukan hati-hati mereka, seandainya kamu (hai Muhammad) nafkahkan yang ada di bumi semuanya, kamu tidak dapat menyatukan hati-hati mereka tetapi Allah yang menyatukan antar mereka, sesungguhnya Dia Maha Agung dan Maha Bijaksana. (QS. Al Anfal:62-63)

Tegakkanlah agama ini dan jangan kalian berpecah padanya (QS.asy Syura:13).

Dan berpegang teguhlah kalian dengan al-Qur’an dan agama Allah serta PerjanjianNya dalam berjama’ah dan jangan kalian berpecah belah, dan ingatlah kalian kepada ni’mat Allah atas kalian, ketika kalian bermusuhan satu dengan lainnya kemudian Allah satukan hati-hait kalian, sehingga dengan ni’mat dengan ni’matNya kalian menjadi bersaudara, dan kalian ketika itu dipinggir jurang neraka, kemudian Dia menyelamatkan kalian daripadanya, demikianlah Allah terangkan kepada kalian ayat-ayatNya agar kalian mendapat petunjuk. (QS. Ali Imran:103).

Dan inilah jalanku yang lurus, maka ikutilah ia dan jangan kalian mengikuti jalan-jalan yang lainnya niscaya kalian akan terlepas dari jalanNya, demikianlah Allah wasiatkan kepada kalian semoga kalian bertaqwa. (QS. Sl-an’am:153).

Dan taatlah kalian kepada Allah dan Rasul-Nya dan jangan kalian bertikai sehingga kalian kalah dan hilang kekuatan kalian dan bersabarlah kalian sesungguhnya Allah beserta orang-orang yang sabar. (QS. Al Anfal:46).

Rosulullah bersabda (Artinya : 5)

Sesungguhnya Allah ridha kepada kalian dengan tiga perkara dan membenci kalian dengan tiga perkara, dia ridha kepada kalian beribadah kepadaNya dan kalian tidak menyekutukannya denganNya sesuatu apapun, dan kalian berpegang teguh dengan kitabNya dalam berjama’ah dan kalian tidka berpecah belah, dan kalian saling menasehati orang yang diserahi urusan kalian oleh Allah, dan Dia membenci kalian dalam memindahkan omongan isyu dan banyak bertanya dan menyia-nyiaka harta. (HR. Muslim dan Baihaqi dari Abu Hurairah).

Dengan demikian bersatu dan berjama’ah itu hanya dengan berpegang teguh dengan agama Allah, mengikuti jalan RasulNya, taat kepada Allah dan RasulNya. Sedangkan perpecahan itu ialah dengan menyeleweng dari agama Allah, mengikuti selain jalan RasulNya dan taat kepada selain Allah dan RasulNya. Maka mengupayakan persatuan itu artinya mengembalikan Ummat kepada agama Allah, mengikuti sunnah-sunnah RasulNya dan taat hanya kepada Allah dan RasulNya. Sedangkan menghindarkan ummat dari perpecahan itu artinya menghindarkan ummat dari penyelewengan terhadap agama Allah dan dari sunnah RasulNya serta dari kedurhakaan kepada Allah dan RasulNya.

Oleh sebab itu tidaklah dinamakan persatuan bila ia tidak menghendaki ketaatan kepada Allah swt. dan RasulNya. Tidak pula dinamakan persatuan bila tidak menghendaki sunnah Rasulullah saw. Bahkan menghendaki bid’ah lawan dari pada Sunnah. Kemudian dalam perjalanan kaum muslimin, telah diberitakan oleh Nabi saw. tentang masa depan Ummat ini:

(Artinya : 6) :

Sungguh-sungguh akan datang pada ummatku apa yang telah datang pada Bani Israil seperti pasangan sandal (ya’ni sangat serupa) sehingga kalau dari mereka itu ada yang menzinahi ibunya terang-terangan, niscaya pada ummatku ada yang menzinahi ibunya terang-terangan. Dan sesungguhnya Bani Israil itu telah terpecah menjadi tujuh puluh dua golongan dan ummatku akan terpecah menjadi tujuh puluh tiga golongan, semuanya di neraka kecuali satu golongan. Para shahabat bertanya : siapakah yang satu golongan itu wahai Rasulullah? Beliau saw. Menjawab : Ialah golongan yang berdasarkan di atas apa yang aku dan para shahabatku di atasnya. (HR. Tarmidzi, al lalikai dan yang lain dari keduanya).

Hadits ini diriwayatkan melalui lima belas jalan dengan lafazh yang berbeda-beda satu dengan lainnya tetapi semuanya satu ma’na. sembilan hadits daripadanya Shahih dan hasan. Maka sudah sangat meyakinkan bahwa ummat ini bakal terpecah menjadi tujuh puluh tiga golongan. Walaupun al-Quran dan as Sunnah melarang mereka berpecah-pecah. Hal ini sebagaimana ummmat ini dilarang syirik kepada Allah, akan tetapi ummat ini sebagian besanya telah terjerumus dalam syirik kepada Allah. Perpacahan itu terjadi karena kaum Muslimin telah meniru perbuatan Bani Israil sehingga mayoritas mereka ke neraka dengan perpecahan itu kecuali, hanya satu golongan yang selamat dari neraka dalam situasi perpecahan itu. Karena mereka berpegang. Terus dengan sunnah Rasulullah saw. dan para shahabatnya tetapi akan menimbulkan perpecahan dengan yang menolak sunnah-sunnah tersebut, ataukah bersatu dengan kaum Muslimin tetapi harus meninggalkan sunnah-sunnah tersebut? Tentunya harus dipilih berpegang dengan sunnah-sunnah Rasulullah saw. dan para shahabatnya walaupun harus berpecah dengan keluarga, sanak saudara atau masyarakat Muslimin yang telah jauh meninggalkna Rasulullah saw. dan sunnah shahabtnya dan tenggelam dalam berbagai bi’ah bahan syirik.

Rasulullah saw. Menasihatkan demikian kepada hudzalifah ketika menjelaskan apa sikap kita dalam situasi penuh fitnah di ummat Islam:

(Artinya : 7)

Engkau berpegang teguh denganjama’ahnya Muslimin dan imamnya mereka. Aku bertanya : kalau mereka tidak mempunyai jama’ah dan tidak ada imamnya (ya’ni tidak ada khilafah dan khalifah) ? Beliau saw. Menjawab : tinggal-kanlah berbagai kelompok semuanya walaupun engkau denga itu menggigit pokok pohon sampai kamu menemui ajal dan kamu dalam keadaan demikian. (HR. Bukhari dan lain-lain).

Maka berpegang teguh dengan sunnah Rasulullah dan sunnah para shahabatnya itu adalah perkara pokok dan utama. Sedangkan persatuan itu adalah perkara cabang yang harus ditinggalkan jika persyaratannya tidak dipenuhi. Persyaratan persatuan ialah taat kepada Allah dan RasulNya, berpegang teguh dengan Kitabullah dan sunnah RasulNya serta ijma’ Salafus Shalih dan para Imam mujtahidin yang mengikuti Salafus Shalih.

10. Perjalanan Ummat Islam sesungguhnya telah ditaqdirkan oleh Allah swt. sebagaimana pula ummat-ummat yang lainnya. Salah satu taqdir allah atas ummat ini ialah bahwa Islam itu ketika di akhir zaman telah banyak ditinggalkan orang dan banyak ajaran Islam dianggap aneh. Maka beruntunglah dan berbahagialah orang yang tetap istiqamah menjalankan sunnah Rasulullah saw. dan para shahabatnya walaupun banyak orang yang menganggapnya aneh atau bahkan dikucilkan dari masyarakatnya. Rasulullah saw. Bersabda: (Artinya : 8)

Islam itu mulai dalam keadaan dianggap asing dan akan kembali dalam keadaan asing, maka beruntunglah bagi orang-orang yang dianggap asing. (HR. Muslim dan lain-lainnya).

(Artinya : 9)

Beruntunglah orang-orang asing, maka ditanyakan siapakah orang-orang asing itu wahai Rasulullah saw.? Beliau bersabda: ialah orang-orang shalih yang ada di kalangan orang-orang banyak yang jelek, yang menentang orang-orang shalih itu lebih banyak dari pada yang mentaatinya. (HR. Abdullah bin Imam Ahmad bin Hambal dan lain-lainnya dari Abdullah bin Amar Ash ra).

Dengan demikian tugas kita dalam situasi asingnya Islam dan populernya kekafiran, asingnya sunnah Nabi saw. dan populernya bid’ah-bid’ah, asingnya Tauhid dan populernya Syirik, ialah menghidupkan sunnah-sunnah Rasulullah saw. membela Islam dari permusuhan kaum kafirin dan munafiqin, meninggalkan dan menentang Syirik dan bid’ah, wallaupun dengan segala tindakan itu kita dikucilkan oleh masyarakat atau dianggap aneh (asing) perbuatan kita. Rasulullah saw. menasihatkan : (Artinya : 10)

Jadikanlah kamu di dunia ini seolah-olah sebagai orang asing atau orang yang menumpang lewat. (HR. Bukhari, Tarmidzi dan selain dari keduanya dari Ibnu Umar ra)

Orang asing di suatu negeri itu orang yang tidak mempunyai sanak saudara sehingga dia merindukan segera kembali ke kampong halamannya. Demikian pula orang yang sekedar numpang lewat di suatu negeri dalam menempuh suatu perjalanan yang panjang. Sehingga tidak ada niatan untuk tinggal di negeri yang dilalui karena adanya rencana yang lebih besar dan cita-cita yang lebih tinggi di negeri yang dituju. Maka kampung halamannya orang Mu’min dan negeri tujuannya ialah akhirat dan bukan dunia. Sehingga Ahlud Dunnya akan semakin menganggap asing kaum Mu’minin yang sedang melakukan perjalanan menuju akhirat.

11. Islam adalah agama terlengkap dan terbaik, tidak ada suatu agama atau aliranpun yang selengkap dan sebaik Islam, apalagi leboh baik dan lebih lengkap dari padanya, tentu tidak mungkin ada. Oleh sebab itu untuk mencari pemecahan dalam segala permasalahan di semua tempat dan zaman, harus merujuk kepada Islam. Demikian pula jalan memperjuangkan Islam harus pula memakai cara Islam, dan bukan cara selain Islam, apapun alasannya. Apalagi dalam situasi dimana mayoritas ummat Islam telah menyeleweng dari Islam dan orang yang mengamalkan Islam telah dianggap asing, tentu harus lebih dipentingkan untuk kembali kepada Islam.

Maka bila kalian berselisih dalam suatu urusan, kembalikanlah urusannya kepada Allah dan RasulNya, kalau kalian memang beriman kepada Allah dan hari akhir, yang demikian itu lebih baik dan lebh mulya. (QS. an Nisa: 59).

Pada hari ini Aku sempurnakan agama kalian dan Aku sempurnakan bagi kalian nikmatKu dan aku ridha Islam sebagai agama kalian. (QS. Al Maidah:3)

Maka demi Tuhanmu, tidaklah mereka beriman, sehingga mereka menjadikan kamu (hai Muhammad) sebagai hakim dalam apa saja yang mereka perselisihkan di antara mereka, kemudian mereka tidak mendapati di hati mereka itu sedikitpun keberatan terhadap apa saja yang kamu putuskan dan mereka tunduk dengan setunduk-tunduknya. QS. An Nisa:65)

Dan kalau kamu (hai Muhammad) menaati banyak orang dimuka bumi, niscaya mereka akan menyesatkan kamu dari jalan Allah, sesungguhnya mereka itu hanyalah mengikuti dugaan semata dan mereka tidak lain hanyalah berdusta atas nama Allah. (QS. Al An’am:116).

Dengan demikian memperjuangkan agama Allah ini tidak dengan cara Liberalisme, Demokratisme atau isme-isme lain selain cara yang telah diajarkan oleh Allah dan Rasul-Nya.

Bila ummat Islam memahami sebelas pokok pikiran yang diatas ini, Isnya’ Allah mereka tidak perlu bingung dalam menanggapi berbagai kejadian yang menyangkut Ummat Islam dimanapun mereka berada dan kapanpun masanya.

Kembali kepada salaf :

Berbagai cara dan aliran pemahaman non Islam telah telah dicoba oleh ummat Islam untuk memperjuangan nasib dirinya. Akan tetapi semua cara yang dicoba tersebut menambah kacau dan bingungnya ummat Islam, bahkan semakin jauhnya mereka dari agama Allah dan hidayah-Nya. Oleh sebab itu satu-satunya jalan yang tersedianya bagi ummat Islam untuk menyelesaikan masalahnya, tidaklain kecuali kembali kepada apa yang difahami dan dicontohkan oleh Salafus Shalis. Mereka telah dimulyakan oleh Allah swt.juga mereka ini. Karena pada kehidupan merekalah ummat Islam menemukan bukti, bahwa Islam adalah agama yang dapat dipraktekkan dalam kehidupan sehari-hari dan bila dipraktekkan dapat melahirkan kebgahiaan kehidupan masyarakat di dunia dan di akhir dinanti kebahagiaan lainnya yang abadi.

Ibnu Mas’ud menaihatkan :

“Barang siapa yang ingin menempuh jalan hidup, maka sebaikny menempuh jalan hidupnya orang yang telah mati : yaitu para shahabat Muhammad saw. Mereka ini adalah sebaik-baik manusia di umat ini, dan sebaik-baik hati, dan sedalam-dalam ilmu, serta sesedikit-dikti kekurangan, mereka ini adlah kaum yang dipilih oleh Allah untuk menjadi shahabat NabiNya saw. Dan memindahkan agama-nya kepada generasi berikutnya, maka hendaklah kalian meniru akhlaq mereka dan jalan hidup mereka, dan mereka ini di atas petunjuk yang lurus”.)

Abu Darda’ ra menasihatkan :

“Jadilah kamu sebagai orang Alim (yang berilmu agama) atau orang yang belajar (ya’ni belajar agama), atau sebagai orang yang mendengarkan keterangan agama atau orang yang cinta kepada ilmu agama dan janganlah kamu menjadi orang yang kelima ialah para ahli bid’ah (yang tidak mengikuti sunna’ Nabi saw. Atau menyeleng daripada-nya)”.)

Lawan daripada jalan salfus shalih ialah jalan Ahlul Bid’ah. Jalan Ahlul Bid’ah itu meliputi hal-hal sebagai Berikut:

1. Manhaj (sitem) perjuangan. Ya’ni system memperjuangkan Islam haruslah meneladani Rasullah saw.dan Salafus Shalih bagaimana mereka memperjuangkan Islam. Maka barangsiapa memakai manhaj perjuangan selain ini, berarti dia menempuh jalan Ahlul Bid’ah.

2. Manhaj pemahaman Islam, Ya’ni manhaj yang harus diikuti untuk memahami Islam ialah manhaj Rasullah saw. Dan Salafus Shalis. Maka barangsiapa yang memakai manhaj lain, berarti mengikuti jalanya Ahlul Bid’ah.

3. Manhaj pengamalan Islam. Ya’ni manhaj yang harus diikuti untuk mengamalkan Islam hanyalah manhaj Rasullah saw.dan Salafus Shalih. Maka barangsiapa mengikuti jalannya Ahlul Bid’ah. Oleh sebab itu para Ulama Salaf menasihatkan agar kita menjauhkan diri dari jalannya Ahlul Bid’ah serta menjauhkan diri dari orang-orang yang menjalani jalan bid’ah tersebut.

Imam Malik bin Anas rahimatullah menasihatkan :

“barangsiapa yang membikin sesuatu yang baru di ummat ini (dalam hal yang berkaitan dengan agama), padahal perkara itutidak pernah dijalankan oleh Salafus Shalih, maka sungguh dia telah menyangka bahwa Rasullah saw.telah berkhianat terhadap agama ini,karena Allah swt.telah menyatakan : “Pada hari ini telah Aku sempurnakan agamamu”. Maka apa saja tidak dinggap bagian dari agama pada masa salafus Shalih, tidak pula pada mas kini perkara tersebut dianggap bagian dari agama”.)

Al ‘Auza’i menasihatkan :

“Bersabarlah engkau dalam menajalnkan sunnah (Sunnah Rasul saw, dan para Salafus Shalis ra). Dan berhentilah kamu di mana saja mereka (Saladus Shalih) berhenti dan berkatalah seperti mereka berkata dan tahanlah dirimu pada apa yang mereka tahan dan tempuhlah jalannya Salafus Shalih niscaya kamu akan mendapatkan kelapangan sebagaimana mereka mendapatkan kelapangan.).

Salah seorang Salaf menyatakan :

“Janganlah kalian bergaul dengan para pengekor hawa nafsu atau orang yang suka mendebat, karena sesungguhnya aku khawatir kalian tenggelam dalam kesesatan mereka dan mengaburkan apa yang kalian telah ketahui”.

Sufyan Ats Tsauri menyatakan :

“Bid’ah itu lebih dicintai oleh Iblis daripada Ma’siyat, karena kema’siyatan itu diharapkan pelakunya mau bertaubat, sedangkan pelaku bid’ah hampir tidak bisa diharapkan pelakunya mau bertaubat”.

Dan masih banyak lagi nasihat para Ulama Salafus Shalih yang mengingatkan kita keapda dua hal:

1. Kita harus berpegang teguh dalam berislam ini dengan cara Salafus Shalih baik cara memahaminya, cara mengamalkannya maupun cara memperjuangkannya.

2. Kita harus menjauhkan diri dan Ummat kita dari bid’ah baik dalam memahami, mengamalkan maupun memperjuangkan agama ini. Karena bid’ah itu hanyalah merusakkan pemahaman, pengalaman maupun perjuangan kita.

Semoga Allah swt. memberikan pertunjuk kepada kita semua untuk memahami, mengamalkan dan memperjuangkan agamaNya sesuai dengan Salafus Shalih serta menjauhkan kita semua dari pemahaman pengalaman dan perjuangan Ahlul Bid’ah terhadap agamaNya.

Amien Ya Robbal Alamien.

Cara Merakit Komputer

12.04 Edit This 0 Comments »



Langkah Demi Langkah Merakit Komputer …

Ditulis oleh kang deden di/pada 13 Juli, 2007

Berikut ini akan dibahas mengenai bagaimana cara merakit komputer, terutama bagi me

reka yang baru belajar .. dari beberapa referensi yang saya

pelajari .. maka berikut ini akan dijelaskan langkah demi langkah cara merakit komputer, mudah-mudahan bermanfaat .. Red. deden

Komponen perakit komputer tersedia di pasaran denga

n beragam pilihan kualitas dan harga. Dengan merakit sendiri komputer, kita dapat menentukan jenis komponen, kemam

puan serta fasilitas dari komputer sesuai kebutuhan.Taha

pan dalam perakitan komputer terdiri dari:

A. Persiapan
B. Perakitan

C. Pengujian

D. Penanganan Masalah


Persiapan

Persiapan yang baik akan memudahkan dalam perakitan k

omputer serta menghindari permasalahan yang mungkin timbul.Hal yang terkait dalam persiapan meliputi:

  1. Penentuan Konfigurasi Komputer
  2. Persiapan Kompunen dan perlengkapan
  3. Pengamanan

Penentuan Konfigurasi Komputer

Konfigurasi komputer berkait dengan penentuan jenis komp

onen dan fitur dari komputer serta bagaimana seluruh komponen dapat bekerja sebagai sebuah sistem komputer sesuai keinginan kita.Penentuan komponen dimulai dari jenis prosessor, motherboard, lalu komponen lainnya. Faktor kesesuaian atau kompatibilitas dari komponen terhad

ap motherboard harus diperhatikan, karena setiap jenis motherboard mendukung jenis prosessor, modul memori, port dan I/O bus yang berbeda-beda.

Persiapan Komponen dan Perlengkapan

Komponen komputer beserta perlengkapan untuk perakitan dipersiapkan untuk perakitan dipersiapkan lebih dulu untuk memudahkan perakitan. Perlengkapan yang disiapkan terdiri dari:

  • Komponen komputer
  • Kelengkapan komponen seperti kabel, sekerup, jumper, baut dan sebagainya
  • Buku manual dan referensi dari komponen
  • Alat bantu berupa obeng pipih dan phi lips

Software sistem operasi, device driver dan program aplikasi.


Buku manual diperlukan sebagai rujukan untuk mengatahui diagra

m posisi dari elemen koneksi (konektor, port dan slot) dan elemen konfigurasi (jumper dan switch) beserta cara setting jumper dan switch yang sesuai untuk komputer yang dirakit.Dis

kette atau CD Software diperlukan untuk menginstall Sistem Operasi, device driver dari piranti, dan program aplikasi pada komputer yang selesai dirakit.

Pengamanan

Tindakan pengamanan diperlukan untuk me

nghindari masalah seperti kerusakan komponen oleh muatan listrik statis, jatuh, panas berlebihan atau tumpahan cairan.Pencegahan kerusakan karena listrik statis dengan cara:

  • Menggunakan gelang anti statis atau menyentuh permukaan logam pada casing sebelum memegang komponen untuk membuang muatan statis.
  • Tidak menyentuh langsung komponen elektronik, konektor atau jalur rangkaian tetapi memegang pada badan logam atau plastik yang terdapat pada komponen.



Perakitan

Tahapan proses pada perakitan komputer terdiri dari:

  1. Penyiapan motherboard
  2. Memasang Prosessor
  3. Memasang heatsink
  4. Memasang Modul Memori
  5. memasang Motherboard pada Casing
  6. Memasang Power Supply
  7. Memasang Kabel Motherboard dan Casing
  8. Memasang Drive
  9. Memasang card Adapter
  10. Penyelesaian Akhir

1. Penyiapan motherboard

Periksa buku manual motherboard untuk mengetahui posisi jumper untuk pengaturan CPU speed, speed multiplier dan tegangan masukan ke motherboard. Atur seting jumper sesuai petunjuk, kesalahan mengatur jumper tegangan dapat merusak prosessor.

<span class=rakit4.jpg" shapes="_x0000_i1028" border="0" width="272" height="209">

2. Memasang Prosessor

Prosessor lebih mudah dipasang sebelum motherboard menempati casing. Cara memasang prosessor jenis socket dan slot berbeda.Jenis socket

  1. Tentukan posisi pin 1 pada prosessor dan socket prosessor di motherboard, umumnya terletak di pojok yang ditandai dengan titik, segitiga atau lekukan.
  2. Tegakkan posisi tuas pengunci socket untuk membuka.
  3. Masukkan prosessor ke socket dengan lebih dulu menyelaraskan posisi kaki-kaki prosessor dengan lubang socket. rapatkan hingga tidak terdapat celah antara prosessor dengan socket.
  4. Turunkan kembali tuas pengunci.

<span class=rakit5.jpg" shapes="_x0000_i1029" border="0" width="355" height="132">

Jenis Slot

  1. Pasang penyangga (bracket) pada dua ujung slot di motherboard sehingga posisi lubang pasak bertemu dengan lubang di motherboard
  2. Masukkan pasak kemudian pengunci pasak pada lubang pasak

Selipkan card prosessor di antara kedua penahan dan tekan hingga tepat masuk ke lubang slot.

rakit6.jpg

3. Memasang Heatsink

Fungsi heatsink adalah membuang panas yang dihasilkan oleh prosessor lewat konduksi panas dari prosessor ke heatsink.Untuk mengoptimalkan pemindahan panas maka heatsink harus dipasang rapat pada bagian atas prosessor dengan beberapa clip sebagai penahan sedangkan permukaan kontak pada heatsink dilapisi gen penghantar panas.Bila heatsink dilengkapi dengan fan maka konektor power pada fan dihubungkan ke konektor fan pada motherboard.

rakit16.jpg

4. Memasang Modul Memori

Modul memori umumnya dipasang berurutan dari nomor socket terkecil. Urutan pemasangan dapat dilihat dari diagram motherboard.Setiap jenis modul memori yakni SIMM, DIMM dan RIMM dapat dibedakan dengan posisi lekukan pada sisi dan bawah pada modul.Cara memasang untuk tiap jenis modul memori sebagai berikut.

Jenis SIMM

  1. Sesuaikan posisi lekukan pada modul dengan tonjolan pada slot.
  2. Masukkan modul dengan membuat sudut miring 45 derajat terhadap slot
  3. Dorong hingga modul tegak pada slot, tuas pengunci pada slot akan otomatis mengunci modul.

rakit7.jpg

rakit8.jpg

Jenis DIMM dan RIMM

Cara memasang modul DIMM dan RIMM sama dan hanya ada satu cara sehingga tidak akan terbalik karena ada dua lekukan sebagai panduan. Perbedaanya DIMM dan RIMM pada posisi lekukan

  1. Rebahkan kait pengunci pada ujung slot
  2. sesuaikan posisi lekukan pada konektor modul dengan tonjolan pada slot. lalu masukkan modul ke slot.
  3. Kait pengunci secara otomatis mengunci modul pada slot bila modul sudah tepat terpasang.

rakit9.jpg

rakit10.jpg

5. Memasang Motherboard pada Casing

Motherboard dipasang ke casing dengan sekerup dan dudukan (standoff). Cara pemasangannya sebagai berikut:

  1. Tentukan posisi lubang untuk setiap dudukan plastik dan logam. Lubang untuk dudukan logam (metal spacer) ditandai dengan cincin pada tepi lubang.
  2. Pasang dudukan logam atau plastik pada tray casing sesuai dengan posisi setiap lubang dudukan yang sesuai pada motherboard.
  3. Tempatkan motherboard pada tray casing sehinga kepala dudukan keluar dari lubang pada motherboard. Pasang sekerup pengunci pada setiap dudukan logam.
  4. Pasang bingkai port I/O (I/O sheild) pada motherboard jika ada.
  5. Pasang tray casing yang sudah terpasang motherboard pada casing dan kunci dengan sekerup.

rakit11.jpg

6. Memasang Power Supply

Beberapa jenis casing sudah dilengkapi power supply. Bila power supply belum disertakan maka cara pemasangannya sebagai berikut:

  1. Masukkan power supply pada rak di bagian belakang casing. Pasang ke empat buah sekerup pengunci.
  2. HUbungkan konektor power dari power supply ke motherboard. Konektor power jenis ATX hanya memiliki satu cara pemasangan sehingga tidak akan terbalik. Untuk jenis non ATX dengan dua konektor yang terpisah maka kabel-kabel ground warna hitam harus ditempatkan bersisian dan dipasang pada bagian tengah dari konektor power motherboard. Hubungkan kabel daya untuk fan, jika memakai fan untuk pendingin CPU.

rakit12.jpg

7. Memasang Kabel Motherboard dan Casing

Setelah motherboard terpasang di casing langkah selanjutnya adalah memasang kabel I/O pada motherboard dan panel dengan casing.

  1. Pasang kabel data untuk floppy drive pada konektor pengontrol floppy di motherboard
  2. Pasang kabel IDE untuk pada konektor IDE primary dan secondary pada motherboard.
  3. Untuk motherboard non ATX. Pasang kabel port serial dan pararel pada konektor di motherboard. Perhatikan posisi pin 1 untuk memasang.
  4. Pada bagian belakang casing terdapat lubang untuk memasang port tambahan jenis non slot. Buka sekerup pengunci pelat tertutup lubang port lalumasukkan port konektor yang ingin dipasang dan pasang sekerup kembali.
  5. Bila port mouse belum tersedia di belakang casing maka card konektor mouse harus dipasang lalu dihubungkan dengan konektor mouse pada motherboard.
  6. Hubungan kabel konektor dari switch di panel depan casing, LED, speaker internal dan port yang terpasang di depan casing bila ada ke motherboard. Periksa diagram motherboard untuk mencari lokasi konektor yang tepat.

rakit13.jpg

rakit14.jpg

rakit15.jpg

8. Memasang Drive

Prosedur memasang drive hardisk, floppy, CD ROM, CD-RW atau DVD adalah sama sebagai berikut:

  1. Copot pelet penutup bay drive (ruang untuk drive pada casing)
  2. Masukkan drive dari depan bay dengan terlebih dahulu mengatur seting jumper (sebagai master atau slave) pada drive.
  3. Sesuaikan posisi lubang sekerup di drive dan casing lalu pasang sekerup penahan drive.
  4. Hubungkan konektor kabel IDE ke drive dan konektor di motherboard (konektor primary dipakai lebih dulu)
  5. Ulangi langkah 1 samapai 4 untuk setiap pemasangan drive.
  6. Bila kabel IDE terhubung ke du drive pastikan perbedaan seting jumper keduanya yakni drive pertama diset sebagai master dan lainnya sebagai slave.
  7. Konektor IDE secondary pada motherboard dapat dipakai untuk menghubungkan dua drive tambahan.
  8. Floppy drive dihubungkan ke konektor khusus floppy di motherboard

Sambungkan kabel power dari catu daya ke masing-masing drive.

rakit17.jpg

9. Memasang Card Adapter

Card adapter yang umum dipasang adalah video card, sound, network, modem dan SCSI adapter. Video card umumnya harus dipasang dan diinstall sebelum card adapter lainnya. Cara memasang adapter:

  1. Pegang card adapter pada tepi, hindari menyentuh komponen atau rangkaian elektronik. Tekan card hingga konektor tepat masuk pada slot ekspansi di motherboard
  2. Pasang sekerup penahan card ke casing
  3. Hubungkan kembali kabel internal pada card, bila ada.

rakit18.jpg

10. Penyelessaian Akhir

  1. Pasang penutup casing dengan menggeser
  2. sambungkan kabel dari catu daya ke soket dinding.
  3. Pasang konektor monitor ke port video card.
  4. Pasang konektor kabel telepon ke port modem bila ada.
  5. Hubungkan konektor kabel keyboard dan konektor mouse ke port mouse atau poert serial (tergantung jenis mouse).
  6. Hubungkan piranti eksternal lainnya seperti speaker, joystick, dan microphone bila ada ke port yang sesuai. Periksa manual dari card adapter untuk memastikan lokasi port.

rakit19.jpg

Pengujian

Komputer yang baru selesai dirakit dapat diuji dengan menjalankan program setup BIOS. Cara melakukan pengujian dengan program BIOS sebagai berikut:

  1. Hidupkan monitor lalu unit sistem. Perhatikan tampilan monitor dan suara dari speaker.
  2. Program FOST dari BIOS secara otomatis akan mendeteksi hardware yang terpasang dikomputer. Bila terdapat kesalahan maka tampilan monitor kosong dan speaker mengeluarkan bunyi beep secara teratur sebagai kode indikasi kesalahan. Periksa referensi kode BIOS untuk mengetahui indikasi kesalahan yang dimaksud oleh kode beep.
  3. Jika tidak terjadi kesalahan maka monitor menampilkan proses eksekusi dari program POST. ekan tombol interupsi BIOS sesuai petunjuk di layar untuk masuk ke program setup BIOS.
  4. Periksa semua hasil deteksi hardware oleh program setup BIOS. Beberapa seting mungkin harus dirubah nilainya terutama kapasitas hardisk dan boot sequence.
  5. Simpan perubahan seting dan keluar dari setup BIOS.

Setelah keluar dari setup BIOS, komputer akan meload Sistem OPerasi dengan urutan pencarian sesuai seting boot sequence pada BIOS. Masukkan diskette atau CD Bootable yang berisi sistem operasi pada drive pencarian.

Penanganan Masalah

Permasalahan yang umum terjadi dalam perakitan komputer dan penanganannya antara lain:

  1. Komputer atau monitor tidak menyala, kemungkinan disebabkan oleh switch atau kabel daya belum terhubung.
  2. Card adapter yang tidak terdeteksi disebabkan oleh pemasangan card belum pas ke slot/

LED dari hardisk, floppy atau CD menyala terus disebabkan kesalahan pemasangan kabel konektor atau ada pin yang belum pas terhubung. Selamat Mencoba dan Semoga Bermanfaat.

Sumber : www.google.com